Langsung ke konten utama

Postingan

Tak Kan Lari Jodoh Dikejar

Tak Kan Lari Jodoh Dikejar Dear Laki-laki "Bujanghidin" yang diRahmati Allah Di seluruh penjuru bumi Jangan pernah sembarangan membooking anak gadis orang, apalagi jika kau masih punya masa lalu yang belum kelar... Aku tahu kau merasa bingung dan cemas antara keinginanmu untuk menghalalkan seseorang yang kau suka tapi kondisimu belum memungkinkan lalu dengan penuh kesadaran dan kemantapan kau berujar, "Ukhty, aku akan melamarmu bulan Desember," "Ukhty, aku akan menikahimu tahun depan." Kau tahu, hal ini akan membuat wanita menggantung, akarnya tidak menghujam ke tanah dan dahannya tidak menjulang ke langit. Kau telah mengusik hatinya yang tenang, kau telah membangun pondasi harapan di sudut hatinya  dan dia akan membangun benteng untuk melindungi hatinya walau dia sama sekali belum mencintaimu. Lalu bagaimana jika di tengah harapannya kau mengkhianati ucapanmu? Kau berpaling kembali pada cinta masa lalumu? Semoga selalu menjadi pelajaran bagi
Postingan terbaru

Hidup Sederhana

Genggam dunia di tanganmu dan akhirat di hatimu.  Hidup makmur banyak harta kaya raya sangat dianjurkan, karena sedekah lebih utama dengan harta, berjihad/berjuang dengan harta dan jiwa raga...Harta bisa menjauhkan kita dari kekufuran dan kefakiran...Tapi ingat kita bakal mati... Harta boleh kok di bawa mati... Emang bisa harta dibawa mati?.... Bisa donk.... Di kubur dgn jasad kita gitu?... Bisa jadi.. Kok bisa?... Ya bisalah.. Tinggal kita titip aja harta kita kepada anak yatim, fakir miskin, dhu'afa dsb... Harta2 itulah yang akan kita bawa kelak kekuburan bersama jasad kita... Sebab ketika kita mati tidak ada harta benda lain yang kita bawa selain kain kafan... Tapi harus ingat... Harus banget di ingat bahkan wajib di ingat... Harta jangan menjadikan kita sombong dan angkuh apalagi hubbudunyya (Cinta pada dunia dan glamour)... Boleh bergelimbang harta tapi tetaplah hidup sederhana...  Apa yang saya katakan di  atas: Genggam dunia di tanganmu artinya kita boleh banyak harta, t

Review

Judul:  Heart Block Penulis: Okke Sepatumerah Penerbit: GagasMedia Senja  Hadiningrat mengawali karirnya dari sebuah novel pertamanya berjudul Omnibus, ia berhasil meraih juara pertama dalam festival Penulis Indonesia kategori Pendatang Baru   Berbakat. Ia mendapat kesempatan memperdalam bakat menulisnya dengan mengikuti program menulis kreatif, tetapi novel yang ditulisnya tak sebagus novel pertamanya, hingga dewan juri membanding-bandingkannya dengan Omnibus.  Senja dibanjiri tawaran menulis. Tasya sang kakak tiri menobatkan diri sebagai manager Senja, ia menyarankan Senja menerima tawaran dari penerbit lain yang bekerja sama dengan sebuah merk fashion sepatu perempuan. Singkatnya, Senja harus menulis novel urban yang mengandung unsur promosi produk sepatu tersebut. Karya Senja itu pun meledak di pasaran. Banyak kaum muda khususnya perempuan yang menyukai novel tersebut. Seiring dengan melejitnya karir Senja sebagai penulis, kesibukannya pun bertambah. Ia wajib mengikuti kegi

Untuk Sebuah Cinta Suci

Allahumma shoyyiban nafi’aan Zahra menggosok-gosok telapak tangan agar tubuhnya tidak terlalu dingin. Sementara Gi membuka jaket yang dikenakannya lalu membalutkannya pada tubuh Zahra. Dengan cekatan Gi memesan satu gelas teh manis hangat dan meminumkannya pada Zahra. “Sudah tidak terlalu dingin kan?” Zahra menggelengkan kepala. “Mie ayamnya cepet dimakan, nanti keburu dingin!” “Masih males gerakin tangan.” “Yah, mulai deh manjanya, bilang aja pengen disuapin.” Ujar Gi sambil mengambil sendok garpu, ia bermaksud menyuapi Zahra, tetapi tangannya ditahan Zahra. “Bisa sendiri kok.” “Siapa juga yang mau suapin kamu.” “Ya udah fokus makan masing-masing.” Zahra pura-pura ngambek. Mereka diam bebrapa menit. “Ra,” “Hmmm.” Zahra mengangkat kepalanya, menatap wajah Gi, lalu tertawa. “Ada yang lucu dengan wajahku?” tanya Gi. Zahra hanya tersenyum, ia mengambil tisu lalu membersihkan dagu kekasihnya yang belepotan bumbu mie ayam.   “Ra apa kamu yakin dengan keputusan

Kotak Kosong

Kotak Kosong Lamat-lamat suara tahlilan menyeruak dari rumah sederhana di bibir pantai selatan. Gemerincik air hujan yang jatuh di atas tenda plastik berwarna biru seakan menambah suasana duka di desa terpencil itu. Puluhan pemuda dan beberapa anggota polisi duduk bergerombol sambil menatap karangan bunga duka cita dari komandan pasukan pengamanan presiden. Sementara di sudut rumah bagian tengah seorang perempuan setengah baya masih tak sadarkan diri melihat jasad suaminya terbujur kaku penuh luka tusukan senjata tajam. “Kenapa ya kematian pak kades begitu tragis dan mendadak?” ujar Randy pada sahabatnya “Sudah ajalnya begitu.” “Tapi aku mencurigai satu nama disini.” “Siapa?” tanya Abdul “Aku yakin dalang di balik penculikan dan pembunuhan pak kades adalah pak Imong, kan pak Imong salah satu calon lawan pak kades, lagian ya pak Imong itu sepertinya antusias banget pengen jadi kepala desa, Cuma wajahnya aja sok alim, padahal hatinya busuk.” Bisik Randy persis di daun teli

Pelangi di balik Kerudung merah jambu eps 4

Sesuai janji Arian, tepat jam 9 pagi Zahra sudah berada di depan perpustakaan, tapi ia belum melihat sosok Arian. ia berjalan ke dalam perpuastakaan melewati beberapa rak buku, berharap Arian sudah menunggunya di pojok ruang perpustakaan tempat favorit mereka. Tapi seketika hati Zahra mencelos, ruangan tempat mereka kosong, ia tidak menemukan Arian disana. Ia memutuskan untuk duduk di teras perpustakaan sambil menunggu Arian. Ponsel Zahra bergetar, ada pesan masuk. Maaf aku telat, tapi aku sudah mengutus teman-teman untuk menemani kamu. From: Arian Sebelum Zahra membalas pesan Arian, teman-teman Arian sudah berada di depan perpustakaan. “Sabar ya Zahra, Arian masih ada kepentingan.” “Kepentingan apa kak?” “Dea menahan Arian untuk tidak pergi sama kita.” Kata Elis “Kok gitu, kenapa ga sekalian ikut aja?” “Kita juga bingung, Dea maunya apa.” Sahut Elis dengan nada kesal “Ya udah aku samperin aja ya.” “Ga usah Zahra.” “Kak Dea sama kak Arian pacaran ya kak?” “Enggak.” Tukas At