Titik Nadir Serpihan kaca Menggores luka Merobek hati Mencabik rasa Menorehkan duka Meluluh lantakan asa Laksana cerulit-cerulit yang menikam ulu hati Baktangan-tangan kawanan penyamun yang menusukan belati tepat di dada Darah-darah menghambur menghiasi tanah merah Jeritan dan tangisan mengundang pilu Rintihan kepedihan tersirat dari wajah-wajah putus asa Di malam sendu Aku bertahan di titik nadir Merapal do’a dalam getar butiran tasbih Bulir bening mutiara bersatu Bermuara di pelupuk mata Aku bertahan di titik nadir Menanti malaikat memelukku dalam dekapan cahaya