Akhirnya aku mengerti keajaiban dari sebuah kebaikan, sedekah dan menolong sesama itu sama dengan menyelamatkan diri sendiri.
Sore kemarin menjelang asyar sepulang dari Bank aku melihat bibiku dan pasiennya sedang asyik mengobrol di bawah pohon mangga yang pohonnya besar dan buahnya lebat. Mereka asyik bercanda dan bercerita, meski aku tak tahu apa yang mereka ceritakan, karena aku hanya melihat mereka dari sebrang jalan, aku masuk ke rumah beberapa menit dan kembali keluar duduk di kursi kayu di beranda rumah, aku masih melihat mereka asyik ngobrol. Beberapa menit kemudian adzan asyar berkumandang, aku bergegas masuk rumah menuju kamar dan duduk sebentar di atas tempat tidur. Ketika hendak wudhu tiba-tiba kakak iparku yang sedang ngidam menghampiriku.
"Ngambil mangga yuk, orang-orang pada ramai ngambil mangga."
"Ngambil mangga di mana?" Tanyaku bingung
"Di depan rumah bi Pety."
"Emang lagi ngunduh mangga?"
"Enggak, pohonnya tumbang?"
"Tumbang? Aneh ah ga ada hujan ga ada angin,"
"Hayu ah, pokoknya hayu geh."
Aku mengikuti kakak iparku, ketika di beranda rumah aku melihat banyak orang yang sibuk di mengerumuni dahan mangga yang tumbang.
"Ayo cepat!" Teriakku pada iparku yang berjalan hati-hati karena banyaknya kendaraan. Aku khawatir pada bibi yang beberapa menit lalu asyik ngobrol di bawah pohon mangga.
"Bi Pety mana?"
Sebelum ada yang menjawab, kudapati bi Pety sedang asyik memunguti mangga-mangga yang mulai menguning.
"Oh my God, bibi baik-baik aja kan?" Tanyaku sambil mengamati seluruh tubuhnya.
"Iya neng cuma kaget doang, kaget banget."
"Ibu-ibu yang tadi mana bi?"
"Udah pulang." Jawabnya
"Alhamdulillah, kaget bi, soalnya kan tadi bibi dan pasien asyik di sana."
"Iya alhamdulillah masih dilindungi Allah."
"Mobil juga biasanya ngadem di bawah sana ya bi."
"Iya, udah dipindahin ke belakang."
"Alhamdulillah."
"Biasanya banyak anak-anak yang main di sini juga."
"Alhamdulillah semuanya selamat."
Alhamdulillah, akhirnya aku mengerti, selama ini bi Pety memang sangat baik, dari segi materi maupun jasa... Ketika ada tetangga yang Yatim dia berikan pengobatan gratis, bahkan tambal gigipun gratis, setiap panen mangga semua tetangga pasti kebagian...
Sore kemarin menjelang asyar sepulang dari Bank aku melihat bibiku dan pasiennya sedang asyik mengobrol di bawah pohon mangga yang pohonnya besar dan buahnya lebat. Mereka asyik bercanda dan bercerita, meski aku tak tahu apa yang mereka ceritakan, karena aku hanya melihat mereka dari sebrang jalan, aku masuk ke rumah beberapa menit dan kembali keluar duduk di kursi kayu di beranda rumah, aku masih melihat mereka asyik ngobrol. Beberapa menit kemudian adzan asyar berkumandang, aku bergegas masuk rumah menuju kamar dan duduk sebentar di atas tempat tidur. Ketika hendak wudhu tiba-tiba kakak iparku yang sedang ngidam menghampiriku.
"Ngambil mangga yuk, orang-orang pada ramai ngambil mangga."
"Ngambil mangga di mana?" Tanyaku bingung
"Di depan rumah bi Pety."
"Emang lagi ngunduh mangga?"
"Enggak, pohonnya tumbang?"
"Tumbang? Aneh ah ga ada hujan ga ada angin,"
"Hayu ah, pokoknya hayu geh."
Aku mengikuti kakak iparku, ketika di beranda rumah aku melihat banyak orang yang sibuk di mengerumuni dahan mangga yang tumbang.
"Ayo cepat!" Teriakku pada iparku yang berjalan hati-hati karena banyaknya kendaraan. Aku khawatir pada bibi yang beberapa menit lalu asyik ngobrol di bawah pohon mangga.
"Bi Pety mana?"
Sebelum ada yang menjawab, kudapati bi Pety sedang asyik memunguti mangga-mangga yang mulai menguning.
"Oh my God, bibi baik-baik aja kan?" Tanyaku sambil mengamati seluruh tubuhnya.
"Iya neng cuma kaget doang, kaget banget."
"Ibu-ibu yang tadi mana bi?"
"Udah pulang." Jawabnya
"Alhamdulillah, kaget bi, soalnya kan tadi bibi dan pasien asyik di sana."
"Iya alhamdulillah masih dilindungi Allah."
"Mobil juga biasanya ngadem di bawah sana ya bi."
"Iya, udah dipindahin ke belakang."
"Alhamdulillah."
"Biasanya banyak anak-anak yang main di sini juga."
"Alhamdulillah semuanya selamat."
Alhamdulillah, akhirnya aku mengerti, selama ini bi Pety memang sangat baik, dari segi materi maupun jasa... Ketika ada tetangga yang Yatim dia berikan pengobatan gratis, bahkan tambal gigipun gratis, setiap panen mangga semua tetangga pasti kebagian...
Komentar
Posting Komentar