Beringsut dan merangkak aku menujumu
Tertatih jatuh bangun aku menggapaimu
Merintih saat terjatuh
Tersenyum kala ku berhasil tertatih gontai
Bersandar pada dinding-dinding rapuh
Aku pernah terbuai fatamorgana yang melenakan
Terjilat debur samudera yang menenggelamkan
Terseret buih ombak hingga titik terdalam
Aku semakin terlena keindahan
Batu-batu karang yang melambaikan tangan dengan mesra
Aku haus, ujarku pada karang
Minumlah sesuka hatimu
Aku semakin haus
Minumlah sepuasnya
Jangan perdayaaku, jeritku
Kau memperdaya diri sendiri
Tuhan mengamanahkanmu otak dan hati
Untuk berfikir dan bertindak
Hatiku tertohok
Bersadar diri
Aku beringsut
Menjauh dari buaian fatamorgana
Aku beringsut dan tertatih
Tanpa letih menujuMU
Di keheningan malam, di atas hamparan sejadah
Ku berbisik mesra
Tuhan, Kau ciptakan karang bertasbih memujiMU
Kau ciptakan manusia untuk mengabdi padaMU
Izinkan hamba untuk terus mengabdi padaMU
Walauku berjalan dengan beringsut dan merangkak
Wamaa kholaktul jinnawal insa illaillaliya’buduuni
Komentar
Posting Komentar